Rabu, 23 Maret 2011

Something Called "Home"

Bangunan itu tidak megah seperti deretan hunian di pinggir kota dengan bandrol selangit dan arsitektur menawan dan indah. Dia juga tak bisa membanggakan tunggangan si empunya karena tak ada halaman peristirahatan untuknya.  Tersamar begitu rapi dari balik sebuah taman peristirahatan para pahlawan negeri. 

Tak ada yang sangat spesial memang ketika aku melihatnya secara sekilas dan kasat mata. Penglihatanku hanya menangkap sebuah bangunan yang berukuran kecil dengan pagar besi setinggi pundak. Teras depannya begitu mungil dan terdiri dari beberapa ubin saja. Tak ada hal mewah di sana, semua serba sederhana dan apa adanya. Tak ada yang berlebih ataupun dilebih-lebihkan.


Seketika pintu terbuka baru dapat kulihat keistimewaan, kemegahan dan kehangatan yang ada. Terlindung begitu rapat sehingga mereka pernah memasuki baru bisa merasakannya. Takjub yang dirasa ketika pandanganku dipenuhi beberapa tumpukan buku. Deretan judulnya beragam, dari buku agama hingga ilmu pasti, dari buku motivasi hingga tumpukan fiksi. Semuanya berbaur tanpa perbedaan dan sekat yang tersemat berdasar kategori.

Satu sofa usang tergolek lemah begitu saja namun masih siap untuk menahan beban siapa saja. Masih ada perasaan hangat di dalamnya, hingga tetap bisa memberi nyaman bagi mereka yang hendak bersandar. Televisi tua terbujur kaku manatap ke arahku. Kelu hanya membisu. Tak satu pun warna yang mampu dipancarkan. Di arah kiriku berbaris tiga meja belajar yang menjadi  kawan setia si pemilik. Mungkin juga milik adik-adiknya. Masih tetap berhias tumpukan buku di atasnya.

Bagi si pemilik, bangunan ini tak hanya sekedar rumah biasa. Rumah ini ibarat diary tak bernoda, dia tak banyak bertuliskan jalan cerita namun menjadi saksi nyata perjalanan pemiliknya. Rumah ini juga sebuah penjaga mimpi serta pelepas penat perjuangan menggapainya. Berpuluh tahun sudah berbagai cerita disaksikan si rumah ketika pemiliknya mengadu. Teramat sangat berat untuk ditinggalkan karena menyimpan banyak kenangan. Namun semua harus berjalan, rumah ini harus bisa menerima kepergian pemillik setianya pun sebaliknya.
This is what she called "HOME"
Selamat tinggal, rumah! Meskipun kita baru ketemu dan bercengkrama dalam 14 jam, namun aku begitu nyaman. Rasanya aku bakal merindukanmu, juga lantun adzan di sampingmu. ^^

NB : Ini merupakan satu cerita tentang rumah yang pernah di tempati seseorang. Untuk sang pemilik, nikmatilah waktu-waktu terakhir kalinya ini. ^^

32 komentar:

  1. bagus, penggambaran rumahnya.

    Ini 2 blog yang dilink-in si empunya rumah ya?

    BalasHapus
  2. iya, jeng. yang di link itu si empunya rumahnya yang hendak hijrah. :D

    BalasHapus
  3. ikut aja deh mendingan, surat buat Dija yang imuttttt ;)

    BalasHapus
  4. jadi maksudnya rumah beneran ato rumah 'blog' ??

    BalasHapus
  5. mba Wied emang mau hijrah kemana?

    BalasHapus
  6. kalau ini kayanya rumah beneran deh, blog mba Wied kan banyak sekali, masa mau ditinggalkan ^_^
    mba Wied where are you going?

    BalasHapus
  7. tulisan tentang rumah, apik...salut deh...
    nitip salam buat mba Wied :)

    BalasHapus
  8. ajeng = duh pengennya sih ikut kirim surat buat dija, tapi masih belum nemu kosakata yang pas buatnya. :D. si empunya rumah memang mau pinadahan asli jeng. :D

    dee = wiwied mau pindah ke sebelah doang kok. (jarak 3 km)

    mba narti = iya mba, katanya mau pindah beneran. terus mba di suruh bantuin pindahan

    sda = apik ya? terima kasih apresiasinya. masih biasa aja kok tulisannya. salam juga dari wiewied. :)

    BalasHapus
  9. gaswaaatt...boljug nihh ceritanya heheheheh...btw aku sukaakkkk design blogmu...:)

    BalasHapus
  10. o, mau pindahan beneran tho. Jadi mbak Wied itu kakakmu ya? atau temenmu? kok tau rumahnya? eheheh, mudahan cepet nemu kosakatanya deh ;)

    jgn terlalu dipikirkan, aku yakin kamu sayang anak2 sperti Dija :)

    BalasHapus
  11. eva = wehe! makasih dah mampir nih tante! :D ernah mampir ke rumah si pemilik di atas kan? :D

    BalasHapus
  12. ajeng = iya nih, masih pilih kalimat pas dan ucapan hangat yang cocok buat Dija. :)

    BalasHapus
  13. ::: Dia juga tak bisa membanggakan tunggangan si empunya karena tak ada halaman peristirahatan untuknya :::
    Ah kamu benar, teringat pertama kali pindah ke sana tahun 1997, aku sedih karena tak ada halaman besar seperti rumahku di bengkulu dulu T_T

    ::: Teras depannya begitu mungil dan terdiri dari beberapa ubin saja :::
    Senang juga, teras ini begitu mudah dan cepat sekali untuk dibersihkan,, karena mungil, hanya 4x2 meter ^__^

    ::: Takjub yang dirasa ketika pandanganku dipenuhi beberapa tumpukan buku :::
    Makasih yah kemaren sudah bantu angkut semua bukuku yang sebanyak itu ^_^

    ::: Di arah kiriku berbaris tiga meja belajar yang menjadi kawan setia si pemilik :::
    mendengar kalimat itu, bikin rindu kisah kasih aku dan dua adikku di atas tiga meja belajar berderet itu T_T

    ::: Rumah ini ibarat diary tak bernoda, dia tak banyak bertuliskan jalan cerita namun menjadi saksi nyata perjalanan pemiliknya :::
    Kalimat ini bikin sendu, dan buatku makin berat meninggalkannya untuk selamanya T__T

    ::: Berpuluh tahun sudah berbagai cerita disaksikan si rumah ketika pemiliknya mengadu :::
    Kamu benar sekali, rumah saksi dari banyak kisah dan rajukanku , hihi

    ::: Rasanya aku bakal merindukanmu, juga lantun adzan di sampingmu :::
    azaan itulah yang membuat tanteku juga enggan pergi dari rumah itu ^^

    ::: Rumah ini juga sebuah penjaga mimpi serta pelepas penat perjuangan menggapainya :::
    makasih yah udah me-romantis-kan hubunganku dengan rumahku ^___^

    @MBA Ajeng : hihi, ini pindah rumah beneran lho

    @Dee : hijrah ke 3 kilometer dari rumah sini niy ^^ bantuin tak?

    @narti : hohoho, aku tak kan tinggalkan blog ku atuh ^__^

    @sda : salam sudah diterima, hehhe

    @eva : halo eva, udah sembuh belom sakitnya?

    BalasHapus
  14. wah,bagus bgt postingannya.klu ada waktu,maen2 keblog ane ya

    BalasHapus
  15. wiwied = bukumu itu bejibun, neng. tapi untungnya bisa kita pindahkan ke tempat barumu. :D

    i-one = siap nanti ane main ke blog nte!

    BalasHapus
  16. buat "pemilik" moga ga kangenan ya..:))

    BalasHapus
  17. ini yg mo pindahan siapa toh? blog nya atau rumah tinggal?
    trus ini blog nya siapa? saya bingung nih.. di twit ngaku nama Roni, kok jadi Wied?
    mbak Wied, kamu ngerjain saya ya??

    BalasHapus
  18. jadi pengen beli rumah ,, hayahh

    BalasHapus
  19. tukang colong = amin!

    mba ica = ini blognya roni mba! :D dan yang lagi saya omongin ini wiwied. :D piss mba, jangan kesel

    ryan = waw! aktif lagi boy?

    BalasHapus
  20. @ica : mba, ini blognya bukan punyaku ,,,,, ^__^ ini sama sekali bukan punyaku kok...
    dan aku pindah rumah beneran lho ^_^

    @empunya blog : kasian kamu digalakin, tapi untuk yang galakin cantik tuh, hihi ^_^ peace

    BalasHapus
  21. pemilik rumah = untungnya bisa diganjar lunas sama bakmie naga alias bakmie cina!

    BalasHapus
  22. @empunya blog : wiw.... kamu belum komentar tuh, doyan gak sama bakmi naga nya?? gimana gimana? aku lupa tanya padahal tante pengen tahu juga tuh pendapatmu setelah makan disana ^^

    BalasHapus
  23. pemilik rumah = lumayan bikin kenyang perut tuh. :D trims untuk rekomendasinya, next time kita kesana lagi pas kamu fit!

    BalasHapus
  24. @empunya blog : sepertinya aku selalu fit [#ngeles] kok ... hihihihi,,,, buruannn...

    BalasHapus
  25. pemilik rumah = semoga bisa secepatnya kesana lagi! #kedipKedip iya kamu memang selalu sehat kok! ;)

    BalasHapus
  26. Rumah = tempat yang paling nyaman sedunia ! huhauahaha

    BalasHapus
  27. rumah rumah rumah

    yg jelas selalu tempat paling nyaman,,uhuy..

    BalasHapus
  28. rumah=tempat dimana hatimu berada. :D

    sya benar2 suka dengan gaya bertuturnya.

    BalasHapus
  29. Dan jejak kita pun tertinggal dalam raung yang kita sebut "Rumah". Rumah, selalu menggenapkan rasa.

    BalasHapus
  30. bingung antara yang punya rumah dan pemilik blog hiihihihihi.... :)

    BalasHapus
  31. blog satu lagi gak ada posting ya? akhirnya ke sini deh

    BalasHapus
  32. bro q hbs follow blogmu, follow balik yo, http://nasrulihwan.blogspot.com

    BalasHapus

komentar dan apresiasi kawan-kawan mampu membangun karakter saya semakin kuat